Lebih Mudah Bertanya Musim Haji 2019 Bulan Apa Daripada Kesiapan Diri Mendengarkan Jawabannya

Garuda Indonesia Airbus A330 - Pesawat Pengangkut Jemaah Haji Indonesia

Kementerian Kesehatan menghimbau kepada calon Jemaah haji yang akan berangkat pada musim haji 2019 untuk mempersiapkan fisik dan mentalnya, terutama fisik karena cuaca yang sangat panas akan menanti di Arab Saudi.

Jadi kalau anda bertanya musim haji 2019 bulan apa? Karena berada pada musim panas, musim haji berada di bulan Juli hingga Agustus 2019.

Karena kemungkinan cuaca yang sangat panas, pemerintah Arab Saudi sendiri pun menginfokan akan ada ancaman terjadinya heat stroke. Karenanya pemerintah Indonesia meminta untuk memberikan batu es di air zam zam saat Jemaah haji tiba di Arafah dan juga Mina nantinya.

Setidaknya dengan air zam zam yang lebih dingin, para Jemaah haji dapat mendinginkan tubuhnya dan terhindari dari heat stroke.

Dari informasi di atas (terkait heat stroke) tentu anda bisa memperkirakan sendiri musim haji 2019 bulan apa, yang jelas di bulan-bulan musim panas.

Begitu pentingnya cuaca atau musim dan juga bulan pada musim haji untuk diketahui adalah untuk menentukan persiapan apa saja yang harus dilakukan, barang-barang apa saja yang harus dipersiapkan. Tidak hanya dari para Jemaah haji sendiri namun juga dari pemerintahnya.

Bahkan untuk mengantisipasi cuaca yang panas, pemerintah akan memberikan semprotan air dalam APD atau alat pelindung diri yang akan dibagikan sejak Jemaah haji masuk embarkasi.

Bertanya musim haji 2019 bulan apa jauh lebih mudah daripada mengetahui jawabannya dan mempersiapkan diri untuk menghadapinya. Oleh karena itu untuk mempersiapkan proses haji yang lancar, Kementerian Kesehatan Indonesia akan menurunkan Tim Preventif dan Promotif, kemudian Tim Gerak Cepat dan juga Emergency Response Team yang dapat membantu para Jemaah haji agar ibadahnya dapat berjalan dengan lancar.

Mengatur suhu tubuh para Jemaah haji tidaklah mudah, terutama bagi Jemaah yang memiliki riwayat gangguan ginjal. Kalau seperti ini, selain dari jemaahnya sendiri yang harus pintar dalam mengatur dirinya sendiri agar tidak terkena heat stroke, peran tim yang telah dibentuk oleh Kementerian Kesehatan juga sangat penting karena bisa membantu para Jemaah bila sampai terjadi sesuatu. 

Location:

Share :